Kurapika?



Siapa yang tak kenal dengan anime Hunter X Hunter? Yup, kartun Jepang karya Yoshihiro Togashi-sensei ini merupakan salah satu anime yang sangat terkenal dan sempat booming di Indonesia. Gon, Killua, Leorio dan Kurapika menjadi tokoh protagonis utama di dalamnya. Fantasi petualangannya yang sangat menghibur, menegangkan, sekaligus membuat takjub imajinasi masa kecil kita tak perlu diragukan. Tak hanya anak-anak, bahkan para remaja dan orang dewasa pun menggemari kartun tersebut. Sampai-sampai, di beberapa situs anime, HXH seringkali masuk dalam kategori 10 besar anime paling disukai. Gw sendiri mengakui bahwa anime ini adalah salah satu anime favorit gw, dan telah menjadi bagian dari kenangan indah masa kecil dulu hingga sekarang :p
Dalam tulisan ringan gw kali ini, gw mau membahas sebagian cerita dari anime satu ini, tepatnya dari salah satu tokoh utama yang penulis jadikan judul tulisan agak ngawur ini. Kurapika, ya, sosok beramput pirang, cantik –untuk ukuran anime-, galau dan sebatang kara karena sukunya yakni suku kurata telah dibantai (yaeyalah, coba bayangkan suku kita, misalnya suku jawa gitu, dibantai sampe abis, pasti sedih kan?), dimana pembantaian itu dilakukan oleh Gene Ryodan, sekelompok perampok bengis yang menjadi pihak antagonis dalam alur ceritanya. Mungkin para pembaca sudah bisa menebak apa yang akan gw bahas dari tokoh kita yang satu ini. Atau mungkin juga enggak sih, siapa yang tau pikiran orang coba? –sori ye gak serius gini (-.-‘)-

Sejak HXH pertama kali ditayangkan di Indonesia oleh salah satu stasiun TV swasta yang sekarang bernama Tr*ns7, gw dan juga kebanyakan orang yang menonton anime tersebut hampir dapat dipastikan meyakini bahwa Kurapika adalah seorang perempuan. Lihat aja, penampilan yang feminin, wajah imut, plus suaranya juga diisi dengan suara perempuan, jelas membentuk simpulan akan pandangan kita terhadap tokoh tersebut. Selama beberapa generasi (eh?), gw meyakini betul bahwa Kurapika adalah seorang perempuan, tanpa pertanyaan. Tapi sejalan dengan waktu dan episode-episode itu, akhirnya rasa penasaran pun muncul. Kurapika yang terlihat feminin hampir selalu bertingkah maskulin dalam plot. Kalem, sorotan mata yang tajam, dan siluet tubuh yang “rata” untuk ukuran wanita seusianya, membuat gw bertanya-tanya. “Sebenernya, Kurapika itu cewek apa cowok sih? Kok ngebingungin banget karakternya...”. Gw sendiri gak begitu ingat kapan pertanyaan ini muncul dalam benak gw, namun selama pertanyaan itu menggentayangi masa kecil gw bertahun-tahun , gw gak pernah cari tau kebenarannya, hingga beberapa waktu lamanya.
Sampai pada suatu waktu, gw menemukan kenyataan yang sangat mengerikan. Ya, gw pun sadar, Kurapika yang pirang dan berwajah manis itu aslinya seorang cowok alias mas-mas alias batangan!! Gubrraakkkk....Illfeel langsung gw, bener. Memang sesuatu yang telah bertahun-tahun kita yakini, jika sampai pada momen dimana kita menyadari itu salah, akan menimpulkan serangkaian rasa yang bermacam macam, sperti sedih, sesal, benci, dll. Dan hal itu semua gw rasakan ketika tau kenyataan sebenernya hidup ini (tsaah), bahwa Kurapika yang cantik itu ternyata sesosok makhluk berhormon testosteron.
Iseng2 gw pun sedikit melakukan riset dan penelitian terkait hal ini, secara, gw sebenernya gak mau kalo Kurapika itu cowok.. (T.T), dan gw jg yakin kebanyakan penggemar HXH  gak mau akan hal tsb. Jika, seandainya jika, Kurapika itu cewek tentu bisa memberikan warna yang berbeda bagi tim Gon cs, ya karena, sekumpulan cowok berjumlah 4 orang, adalah kerumunan homogen yang cenderung stagnan dan membosankan (pengecualian terhadap kelompok liqo, aseli, liqo itu menyenangkan banget,walaupun gendernya sejenis semua). Kalo ada ceweknya kan katanya jd lebih asik... ( ajegile sumpah, pasti kalian bakal mandang gw beda setelah gw buat tulisan kayak gini...)
Dan akhirnya,eng-ing-eeennggg, gw menemukan konflik yang menarik dari cerita anime ini. Ya, mungkin kita sedikit kesampingkan kenyataan yang keluar dari mulut Togashi-sensei yg dalam HXH official website terang2an menghancurkan hati kami dengan mengatakan bahwa Kurapika adalah laki-laki tulen. Kita kesampingkan omongan menyakitkan itu sejenak, untuk sekadar mereview anime ini, memastikan titik terangnya, dan sekadar klarifikasi dengan metode yang logis dan berimbang. Ya, mungkin tulisan ini kayak sampah, tp sebenernya ada suatu hal yg berusaha gw sampaikan ke kalian di sini..
Sebelumnya, gw mau menyampaikan kepada kalian, bahwa banyak forum-forum manga ataupun anime (inget, manga itu komiknya, anime itu kartunnya), membahas tentang masalah ini. Ada banyak pertanyaan dilontarkan, “Seriously, who the f**k is Kurapika? Is he/she a male or female?”. Mengenai masalah tersebut, kita belah populasi penggemar HXH menjadi dua bagian, katakanlah kubu A adalah orang2 yg beriman akan kelelakian Kurapika, sementara kubu B dengan sedikit asa masih mempertahankan asumsi mereka bahwa Kurapika adalah perempuan, walaupun kubu2 ini juga nantinya bercabang lagi, sperti ada yg mengatakan Kurapika itu hermaprodit, crossdresser, banci, atau gay (makin ngaco ye, yaudahlah).... Dan perlu diingat, sekali lagi kita kesampingkan kebenaran absolut Togashi-sensei sejenak...

***


Tidak bisa dikatakan bahwa Kurapika adalah satu2nya karakter dalam sejarah anime yang gendernya menimbulkan pertentangan. Tengok saja gambar diatas. Jika kalian penggemar Naruto (sayangnya gw bukan), ada tokoh bernama Haku, muridnya Zabuza. Ia sangat dipersonalisasikan layaknya perempuan. Rambut panjang, pake baju modelnya kayak cewek, imut2 lagi. Tapi tetap saja, sekali laki-laki ya tetap laki-laki, digimanain jg. Yang jelas ada perbedaan antara Kurapika dan Haku. Ya, tidak seperti Haku, Kurapika tidak hanya berpenampilan layaknya perempuan, namun selama cerita anime HXH pun, ada beberapa kejadian yang sangat membingungkan, dimana di satu sisi ia dapat disimpulkan laki2, sementara di bagian lain ia lebih cocok dikatakan perempuan...
Orang2 kubu A meyakini Kurapika adalah seorang cowok, karena selama cerita di manga bahasa inggrisnya, ia selalu dipanggil oleh karakter lain dengan kata ganti “He”. Hal itu sangat jelas menunjukkan bahwa Kurapika memang seorang laki-laki. Namun sepertinya bukti tersebut dapat dibantah secara logis-asumtif. Nyatanya dalam ujian Hunter, Leorio pernah mengajukan taruhan untuk menebak apakah Kurapika itu cewek atau cowok. Sepengetahuan gw, tebak-tebakan itu gagal dan tak menghasilkan jawaban apapun. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh karakter HXH tidak ada yg tau dengan pasti gender Kurapika (jd selama ini, mereka temenan dgn keadaan seperti itu?), dan karena ketidaktahuan tsb, mereka memanggil Kurapika dgn panggilan laki2.
Kubu A jg mengajukan bukti lain bahwa Kurapika adalah laki2 melalui kacamata anatomi tubuh. Bukti tersebut adalah bagian –maaf- dada dari Kurapika yg sangat imposibru utk dibilang sbg dada wanita, karena saking datarnya. Kubu A telah menguatkan statement tsb dengan bukti bergambar, yakni cover komik HXH edisi 14.

 Gambar cover edisi 14

Dalam gambar tsb, kurapika –lagi lagi maaf- digambarkan tak berbusana (inget aurat laki2 itu dari puser sampe dengkul, puser ke bawah gak keliatan kan ya?). Jelas sekali terlihat dengan mata normal  bagian dadanya yang datar. Namun gambar ini sendiri adalah pedang bermata dua, karena kembali lagi ia menimbulkan perdebatan. Gambar tsb tidak menunjukkan –lagi2 gw sangat memohon maaf- alat vital dari kurapika. Maka pengambilan konklusi mutlak akan gender Kurapika tak bisa dilakukan dari sisi ini. Dan dari sudut pandang lain pun, ada yang justru mengatakan bahwa Kurapika jelas2 perempuan berdasarkan gambar tsb (coba liat lengkungan pinggangnya, lengkungan pinggang laki2 tidak se”melengkung” itu, dan pinggulnya pun melebar seperti pinggul wanita)...
Bantahan atas statemen “dada” dari kubu A jg bisa saja dilayangkan oleh kubu B. Ya, tdk semua wanita akil baligh terlihat siluet dadanya. Ada contoh cewek yang saking tomboynya, membuat dadanya terlihat seperti laki2 (contoh paling gampang yaitu salah satu personel The V*rg*n). Faktor psikis ternyata sangat mampu mempengaruhi faktor biologis seseorang.
Kembali dengan argumentasi lain lontaran kubu A. Bukti tersebut adalah transkrip percakapan (ce’elah yan, udah kayak KPK aje....) antara Kurapika dan Kuroro Lucifer, ketua Gene Ryodan saat ia ditangkap oleh Kurapika dalam manga edisi 12, chapter 114, hal 165-166 (tenang aj bro, gw tau dari internet, gak searching manual :p). Saat itu Kurapika menyamar dan berpakaian seperti resepsionis wanita. Karena terkejut dgn orang yg menangkapnya, Kuroro memandangi Kurapika. Kontan Kurapika bertanya, “Apa yang kamu liat?”. Kuroro berkata, “Aku tak pernah menyangka bahwa Si Pengguna Rantai (yg hebat itu-red) adalah seorang wanita...”. Namun apa jawaban Kurapika? Ia dengan tenang menyingkap wignya dan menyindir, “Apa aku pernah berkata bahwa aku wanita? Jangan tertipu dengan penampilan luar seseorang!”

 Ilustrasi Kurapika vs Kuroro
Kalau kurapika itu cewek, mereka bisa serasi nih...:p

Dari ucapan ini, kubu A mengambil kesimpulan bahwa sangat jelas jenis kelamin Kurapika adalah laki2. Namun lagi2, kesimpulan mutlak tdk bisa diambil darinya. Tidak ada sedikit pun frasa dialog dari Kurapika yg berbunyi “Aku ini seorang laki2!”. Kurapika hanya mempertanyakan silogisme Kuroro, dan “menasihatinya” untuk tidak tertipu dengan penampilan luar. Sampai bahasan ini, gender Kurapika masih sangat jauh dari kata “sudah diketahui secara pasti”.
Lanjut, semoga masih pada kuat bacanya. Kita beralih ke bukti-bukti yang diajukan kubu B. Kubu B masih bertahan dgn asumsi bahwa Kurapika adalah perempuan (mgkin gw sebagai penggemar HXH bisa dikatakan condong ke kubu ini XD). Bukti-bukti tersebut adalah beberapa scene atau kejadian yang terjadi di anime HXH yang seakan menunjukkan bahwa Kurapika adalah seorang perempuan.
Kejadian yang pertama adalah menjelang ujian Hunter tahap 4 (inget kapal laut yang dijadiin tempat nginep oleh para peserta ujian hunter kan?). Nah kejadian yang menarik adalah ketika Leorio berada satu kamar dengan Kurapika. Leorio dgn pedenya keluar dari kamar mandi tanpa memakai sehelai benang pun (mungkin karena ia yakin kurapika adalah laki2, jd hal itu tdk masalah baginya). Tapi justru Kurapika dgn tingkah saltingnya menghajar Leorio habis2an. Tentu hal ini hanya mungkin terjadi jika Kurapika adalah seorang perempuan “yang menjaga kehormatannya :p”

Kejadian yang kedua adalah ketika Gon, Leorio dan Kurapika berada di dalam kereta menuju Gunung Kululu, dimana Kurapika terjatuh dan kaki Kurapika terbuka lebar alias “ngegang”di tempat duduk. Seketika itu Kurapika menjadi malu dan salting sendiri. Gon dan Leorio hanya menatap aneh.

Nah, bukti-bukti diatas pun nyatanya dapat dibantah juga (sumpah ye nih penggemar HXH debat mulu kayak politikus...). Mereka dari kubu A mengatakan bahwa dua scene tersebut hanyalah filler (semacam kejadian sisipan atau tambahan yang sama sekali bebas pengaruh dari fakta dan jalan cerita, atau istilah gue scene kosong), sehingga kesimpulan apapun dari kedua scene tersebut tak bisa dijadikan dalil dalam pembahasan ini. Ada juga yang mengatakan karena Kurapika terbiasa hidup sebatang kara, ia menjadi laki-laki dengan sifat sedikit canggung dan pemalu.
Selain bukti scene tersebut, kubu B masih tetap bertahan dengan girly-looking nya Kurapika. Tapi tetap saja bukti ini lemah. Jika keperempuanan Kurapika bisa disimpulkan dari wajah ataupun suaranya saja, maka kelelakiannya juga bisa dibuktikan dengan metode yang sama. Walaupun wajahnya cewek bgt dan pengisi suaranya juga selalu “cempreng”, namun gaya berbicara Kurapika selalu tajam seperti laki-laki. Cara berjalan, bersikap, dan tetek bengek lainnya mengarah kepada kesimpulan yang justru berkebalikan dengan penampilan fisiknya.
Segitu aje dulu ye debatnya, pusing....

***

Yoshihiro Togashi, Biang kerok tulisan ini

Nah sekarang kita melepaskan diri dari perdebatan-yang-seakan-akan-tak-berkesudahan-sampai-kiamat-itu. Gw melihat ada sesuatu yang berusaha “dibuat” oleh Togashi-sensei dalam pengarakteran kurapika. Ya, walaupun pada akhirnya secara terang-terangan Pak Togashi mengekspos jenis kelamin Kurapika yang sebenernya, tak dapat dipungkiri, bahwa sejak awal cerita, Togashi-sensei memang dengan sengaja “menggantung” status gender Kurapika. Tentu gw yakin hal ini bukan tanpa tujuan. Tujuan2 yang bisa kepikir sama kepala gw yang sekarang rambutnya udah gondrong banget kayak gembel gara2 udah lama gak UTS atau UAS (yang anak STAN pasti ngerti),  dijabarkan dalam poin-poin berikut: 

1) Menaikkan popularitas HXH, secara mungkin dengan disisipi hal2 aneh, gak umum, misterius dan ngegantung gitu, orang2 akan makin penasaran dgn jalan ceritanya kan?
2) Menyebarkan ideologi, ya mungkin pak Togashi-sensei itu seorang idealis akan persamaan dan kesetaraan gender, semacam feminis lah gitu, jadi dia buat karakter kayak Kurapika dimana status cewek atau cowok jadi nge-blur, sing penting asik lah, toh cewek dan cowok sama aja derajatnya kan? Nah nyang kayak gini nih yang bikin gw kesel jg, karena secara aja, pemahaman akan kesetaraan gender tidak harus meniadakan ataupun menggabngkan karakter2 khususon dari lelaki ataupun perempuan. Karena memang laki2 dan perempuan itu dari lahir juga udah sama dan sederajat, dengan tupoksi nya masing2. Dan perlu diingat, digarisbawahi, dicetak tebal, dicetak miring, dan di-stabilo, bahwa derajat kita tidak ditentukan dgn jenis kelamin, harta, kekayaan, dan aspek2 keduniawian yang lain, tapi derajat kita tergantung seberapa takwa kita kepada Allah SWT... (ceramah dikit)
3) Style kreatifitas, nah ini yang paling banyak disimpulkan oleh penggemar HXH, bahwa Togashi-sensei itu emang seorang mangaka dengan style “nyampur adukin” dan “ngaburin” status gender. Coba tengok manga sebelum HXH karya Togashi-sensei yang cukup terkenal jg di Indonesia (pernah ditayangin TV Swasta yg sama dgn HXH), yakni Yu Yu Hakusho. Bagi yg pernah ngikutin ceritanya, mungkin inget dengan karakter Kurama, karakter laki2 yang keperempuan-perempuanan. Rambutnya merah panjang, muka cewek, dan suaranya gitu deh. Karakter ini jelas-jelas adalah hasil pencampur adukan gender oleh Togashi-sensei.
Kemudian dalam dalam HXH sendiri, Kurapika ternyata jg gak sendirian. Setidakny ada 3 tokoh yg gw temuin, yg ciri-ciri fisik dan penampilannya itu gak sesuai dengan status kelaminnya. Mereka adalah Illumi Zaoldyeck, Kalluto Zaoldyeck, dan Nefelpitou.


Dari atas ke bawah: Illumi, Kalluto, Pitou. Semuanya dijual batangan
Dunia udah jungkir-balik ye
Sekadar info, Illumi adalah kakak pertama Killua, yang selama hidup Killua terus meneror dirinya. Kalluto adalah adik paling bungsu, dan jarang sekali dilibatkan dlm cerita anime ini. Keterlibatannya yang paling signifikan adalah bergabungnya ia dengan Gene Ryodan, menggantikan Hisoka yang keluar akibat menantang duel Kuroro. Sedangkan Nefelpitou adalah karakter dalam Chimera Ant Arc, dimana ia berperan sebagai salah satu Royal Guard dari Raja Semut Meruem.
Memang sepertinya Togashi-sensei sangat menyukai membuat karakter “she-male” atau “girly-men”, artinya upaya pengaburan gender yang dilakukan Togashi sepertinya selalu terhadap karakter laki-laki. Entah ya, tapi kite husnudzon aje, kalo itu emang udah style beliau dalam membangun cerita manganya.
4) Menguji daya analisis kita. Mungkin Togashi-sensei membuat misteri gender Kurapika semata-mata untuk melatih para penggemar animenya untuk meningkatkan daya analisis mereka terhadap berbagai masalah hidup. Asik dah. Kalo semua anime kayak gini, otaku jd pada genius semua...
5) Nah ini nih yang paling gile, tapi gue paling suka alasan ini. Sedikit bumbu mengkhayal, dan merenung sejenak dengan keguncangan hati seorang lelaki, gw akhirnya menyimpulkan, bahwa mungkin Togashi-sensei itu sebenernya seorang gay ! Astaghfirullahh.... Mungkin dia sengaja bikin karakter2 macam itu untuk memuaskan hasratnya! Gila banget kan! Eh, tapi dia kan udah nikah :p ....
Tunggu2, atau mungkin gini, dia itu ternyata alien dari planet Mars! dan dia dengan sengaja nge-troll kita semua makhluk bumi dengan komik2nya!! Sehingga pas saat kita manusia bumi terlalu penasaran dengan jenis kelamin Kurapika dll, menghabiskan seluruh waktu, tenaga, dan sumber daya yang kita punya untuk riset dan penelitian akan hal itu, saat itulah dia langsung ngasih sinyal ke planetnya untuk nyerang bumi yang sedang dalam kondisi lemah dan belum siap. Taktik perang yang licik!! Ghodzwul Fikr kalo bahasa liqonya....
Nah pembaca yang terhormat, kita sudah sampai ke bagian akhir dari tulisan gw. Sekarang saatnya kita masuk ke bagian yang lebih serius, yaitu membahas pelajaran yang bisa kita dapat dari keseluruhan kata2 ini. Semoga apa yang akan sya sampaikan bisa bermanfaat dan sejalan dengan apa-apa yang benar.

***

Rekan2 pembaca sekalian, kira2 apa yang bisa diambil dari konflik kubu A dan kubu B diatas? Kalau diperhatikan dengan seksama, baik kubu A maupun kubu B mampu menyajikan premis-premis yang mampu membuktikan kebenaran klaim mereka. Pembuktian logis mereka hampir berimbang, sehingga seakan-akan pendapat mereka berdua sama-sama benar. Kalau, katakanlah kalau, kita yang menentukan gender Kurapika dengan menganalisa jalan diskusi mereka, tentu kita akan sulit menentukan pilihan yang bebas dari subyektifitas (penulis sendiri memilih kubu B ya karena lebih bagus kalau Kurapika itu perempuan :p)
Nah kejadian ini mungkin mirip dengan yang terjadi di sekitar kita saat ini. Perdebatan antara berbagai kubu dalam aspek politik, sosial, agama, dll, selalu penuh dengan berbagai premis yang meyakinkan dan menjanjikan. Penulis mengambil sebuah contoh, yakni masalah yang saat ini sedang booming, tak lain adalah perhelatan acara Miss World di Indonesia. Pihak-pihak yang pro akan acara tersebut mengatakan bahwa dengan digelarnya acara kontes kecantikan tingkat internasional ini di Tanar Air, Indonesia akan semakin dikenal dunia. Dampak positif akan datang bertubi-tubi, seperti peningkatan jumlah wisatawan, pengakuan Indonesia akan sepak terjangnya di dunia internasional, pengenalan karakter bangsa kepada dunia, dll. Sebaliknya kubu kontra Miss World mengatakan bahwa perhelatan acara tersebut justru menimbulkan dampak negatif, yakni kerusakan moral bangsa, serta secara konstitusi memang tidak sejalan dengan Pancasila dan UUD.

Bagaimanapun, secara kasat mata premis dari kedua belah pihak memang sepertinya mendukung dengan kuat masing2 pendapat. Akan tetapi, perlu juga diperhatikan bagaimana kedua kubu melancarkan “serangan balik” atas pendapat lawannya, yang mungkin saja melemahkan. Kubu kontra mengatakan bahwa digelarnya acara Miss World tidak berkorelasi dengan akibat2 positif yang diklaim oleh pro. Misalnya saja peningkatan jumlah wisatawan, terpengaruh sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak terpengaruh dengan adanya Miss World. Bahkan bukti sejarah menyebutkan, setiap negara tuan rumah Miss World justru mengalami penurunan jumlah wisatawan setiap tahunnya.
Begitupun sebaliknya, kubu pro juga menyangsikan korelasi antara kerusakan moral dengan perhelatan Miss World. Secara, Miss World di Indonesia itu terpusat di Bali, yang notabene emang pulau “khusus” maksiat. Dan katanya, Miss World di Indonesia kali ini juga meniadakan sesi foto bikini, sehingga kerusakan moral dapat dicegah. Sementara utk masalah Pancasila dan UUD, kalian tau, bahwa penafsiran atas kata2 buatan manusia selalu dapat dibuat lebih dari satu kemungkinan.
Lalu, bagaimana? Bagaimana ini? Bagaimana kita memecahkan masalah ini? Mungkin kita dapat belajar sesuatu dari perdebatan gender Kurapika diatas. Ya, perdebatan tersebut menjadi wajib selesai, ketika sang pencipta HXH, Togashi-sensei mengeluarkan dekritnya di HXH official website kala itu. Dekrit yang dengan tegas menyatakan bahwa gender Kurapika adalah laki2. “The Truth Has Been Spoken”. Kubu B mau tidak mau harus mengakui hal tsb, bagaimanapun hebat dan tak terbantahkannya premis2 mereka. Dan kubu A sendiri tidak seharusnya berbangga diri, karena kebenaran klaim mereka tidaklah datang dari premis2 yang mereka ajukan, tapi semata dari kebenaran absolut yang telah terucapkan.
Jika kita mengambil pelajaran dari hal tersebut dan menerapkannya dalam setiap perdebatan yang kita saksikan, kita tentu dapat mengambil benang merah yang sangat baik. Yang perlu kita cari dari setiap pertentangan itu adalah ini, sebuah kebenaran absolut....
Tapi dimana ya? Dimana kita bisa menemukan kebenaran absolut itu? Jika perdebatan tersebut menganai manga HXH, ya kebenaran absolutnya adalah ucapan Togashi-sensei sendiri, secara dia itu kan penciptanya. Sementara untuk contoh kita kali ini, kebenaran absolutnya dimana? Sampai kalimat ini saya yakin sudah ada beberapa pembaca yang bisa menerka2 hal tsb.
Yup yup yup, kita sebagai manusia tidak melandaskan kebenaran absolut kita pada ‘aql, kepada premis2 tertentu, kepada segala sesuatu yang bisa saja salah dan bisa saja kadang2 benar. Yang perlu kita lakukan adalah mengembalikannya kepada yang bisa benar dalam segala hal. Sangat teoretis ya?

***
وَمَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنَّ الظَّنَّ لا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا (٢٨)
Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.  (An-Najm: 28)

-END-

-BIARIN NGEGANTUNG -

Komentar

Unknown mengatakan…
mantep bro,
tapi sayang bikin bete bacanya, kata-katanya panjang beut kayak karya ilmiah, coba dikasih jeda atau lebih banyak gambar lagi, hehe

itu sih menurut sudut pandang org yang jarang baca, kalo udh suka baca mah tulisan kayak tesis pun dihajar, ehhehe
Muh Asfiroyan mengatakan…
oke bro, masukannya udah diapprove (y)
Unknown mengatakan…
yaampun kirain aku doang yg kecewa kalau dia cowo xD Aku pun baru tau dia cowo dari scene yg dihotel kapal,wkt kurapika ngehajar leorio gara2 gak pake baju,leorio bilang "tidak ada salahnya kan kita sesama laki2" dan gue kecewa wkwk=)) abis kan seru ya kalau kurapika sama leorio nikah xD illumi zoldyeck juga,dia bakal cocok nikah sama hisoka,cocok bgt!tapi sayangnya itu hanya sudut pandang maho semata:v btw postingan bagus nih!! (Y)
Ayat Si Kagome mengatakan…
Kalo menurut saya sih.. buat illumi jelas2 cowok.. soalnya di dubing versi jepangnya dia suara cowok.. klo kurapika sih saya masih tetep yakin kalo dia cewek.. wuallahu alam 😁😁😁😁
Unknown mengatakan…
Betul kurapika itu kayak perempuan tapi kalo illumi jelas laki² soalnya ilumi waktu kecil rambut nya pendek
Unknown mengatakan…
Sumpah, gue juga pengennya kalo kurapika cewek aja. Emang sih banyak fakta2 yang ngebuktiin kalo kurapika nih cowok, tapi kayak yang tadi lu bilang, kalau sesuatu yang kita yakini dari dulu tiba2 di kasih kenyataan yang bertentangan dengan keyakinan kita itu jadi sulit nerima. Gue orangnya keukeuh kalo udah yakin sama satu hal, orang lain mo bilang apa juga bodo amat. Tapi kadang2 kepikiran juga sih, galau ya jadi gue, hehe.
Anonim mengatakan…
Masnya waktu bikin postingan ini nggak lagi mabok laporan penelitian kan? atau waktu bikin postingan ini nggak lagi nyuri2 waktu bikin makalah kan? Sistematikanya kayak skripsi soalnya.... XD

Soal Kurapika, well, gue inget sih pertama kali nonton HXH itu pas masih SD, (saat itu gue kira cuma gue sama kakak gue satu-satunya yang seneng nonton HXH, maklum, belum nemuin portal menuju dunia lain bernama internet sih...) tapi entah kenapa dari dulu feeling gue Kurapika itu emang cowok, tapi setelah kenal internet dan tau ada civil war antara tim Kurapika cewek vs tim Kurapika cowok, gue milih sikap netral sih, dulu mikirnya kalo cowok bakal gue jadiin suami (khayalan)gue, kalo cewek bakal gue jadiin sodara gue... (Dayang sumbi banget... yes...)sampe akhirnya ketauanlah Kurapika itu cowok... XDD bahagiaaaa dihatiiii...(no offense yaa... :)) mikirnya, "lumayan lah ada eye candy yang bener-bener bikin seger", soalnya coba liat deh... di HXH karakter cowoknya kebanyakan aneh semua, ada satu yang lumayan kalo make upnya dihapus, tapi Joker psikopat, ada hunter ikemen sekaliber Ging, tapi udah punya anak satu dan umur anaknya udah 12 tahun pula...kan asyem... XD tapi emang karakter HXH anomali semua sih... maksudnya... liat aja Biscuit Krueger... XDD

Anyway, gue paham sih gimana rasanya konstruksi yang udah ada di kepala tiba-tiba diancurin gitu aja, like a wrecking ball take down a skyscrapper, mendadak banget... tapi ya... ternyata pernyataan Togashi-sensei memang seperti itu, ya sudah.. silakan nikmati aja apa yang ada... ^^

Sepertinya udah masanya bagi gue untuk menghentikan essay ini, kalo diterusin ntar malah jadinya nyaingin makalahnya masnya... XDD nice post btw... :)

Cheers!
Unknown mengatakan…
Makasih infonya.. Sangat menerangkan!☺
Unknown mengatakan…
Buat fujoshi, klo kurapika, cowo yang terlihat feminim, mungkin surga khayalan banget
Wkwkwk
Thank you atas infonya. Jujur aja misteri ini bikin gw spaneng
Unknown mengatakan…
Joker psikopat, make up di hapus.
Si sexy Hisoka
fufufu
Unknown mengatakan…
hahaha ikut liqo juga yaa mas?
nkatherina21 mengatakan…
apapun yg terjadi kurapika tuh cowo. soalnya dlm versi anime bhs jepang dia pake kata2 yg hanya boleh digunakan oleh kalangan pria dijepang. (sorry gua bisa berbahasa jepang jd gua paham kata2 mana yg hanya boleh di gunakan kalangan pria).
jd fix kurapika itu cowo, cuma berwajah cantik aja.
dan gua lebih suka kurapika itu beneran cowo.
Nona nami mengatakan…
Baru baca tulisan ini sekarang, padahal dulu kayanya aku juga heboh nyari kebenaran ini, tapi ga inget tahun kapan.
Kalau penulis masih mau baca komentar, aku cuman mau bagi sedikit sudut pandang, ga melulu tentang homo si, tapi sebagai perempuan aku mau bilang kalau ga semua perempuan suka dan tertarik sama laki laki yang maskulin dan sebagainya, tapi malahan aku sendiri mengakui aku memang suka dan selalu tertarik sama cowok cantik kaya kurapika. Jadi dari awal aku nonton Hunter x Hunter memang karena suka sama kurapika yang kuyakini adalah laki laki tercantik yang karakternya paling sempurna secara keseluruhan baik dari fisik maupun sikap, artinya fisik yang cantik luar biasa dan sikap serta karakter diri yang maskulin secara sempurna. Karena aku juga ngikutin yiyuhakoso kurasa karakter Kirama tetap kalah sama kurapika karena kekuatan kurapika jauh lebih disempurnakan si di manga ini, aku juga suka ngoleksi anime anime dengan karakter bertabur cowok cantik kaya 07 Ghost misalnya, disitu ada banyak, bukan hanya satu tapi ada banyak karakter cowok cantik dengan fisik super duper cantik kaya rambut panjang dan wajah yang cenderung halus dari pada kasar dan maskulin, jadi ya memang si ga bisa dipungkiri menciptakan karakter kaya gini bisa jadi salah satu jalan untuk memuaskan nafsu para homoan yang juga mungkin tertarik sama karakter begini, tapi sebagai perempuan yang memuja laki laki berfisik cantik tapi karakter maskulin kaya aku sebenarnya paling suka dan menikmati karakter kaya kurapika yang mungkin di kenyataan bisa di temuin di Korea Selatan yang banyak punya karakter cowok berwajah cantik kinclong bening dan lembut tapi aslinya maskulin. Cuman mau bagi perasaan aja si, btw aku suka banget sama tulisan ini.
Anonim mengatakan…
Siapa yang berasa di Khianati oleh Kurapika Kurta? Kecewa Gak?
Kalau aku sih malah tambah suka sama dia.
Kurapika dah ketawan pastinya cowok dari sejak aku pertama kali nonton HXH. Karena, saat dia berperang sama Uvoging kan gak semua cewek yang bisa bergerak Lincah seut....seut kayak gitu. Ya gak?
Nith light mengatakan…
Gue mau nya kurapika cewek 😭. Gak mau tau, dia cantik banget soalnya. Walaupun keknya dia cwok deh. 😭. Moga aja pura-pura jadi cwok.
Unknown mengatakan…
Gw gak terima bjirrr kalau kurapika tu cowok

Harusnya diantara mereka berempat harus ada satu yang cewek....masa cowok semua sih
Apalagi kalau ceweknya cool begitu
Itumah pasti char kesukaan gw

Haduh masih gak bisa diterima
Anonim mengatakan…
Si kurapika minta di nikahin asw,,,,,bahagia beud aing klo dia cowo...
Unknown mengatakan…
Kenapa gender kurapika sengaja digantung sama togashi?,karena disitu biar kita semua nebak2 gender kurapika yg sebenernya,terus yang bilang pinggangnya kurapika itu melengkung,ada kok karakter lain yg juga kayak gitu,contoh aja ada nagisa shiota, awal awal memang ngira klo nagisa itu cewek,tapi ternyata cowok dan pinggangnya melengkung,dibikin gitu supaya bisa jebak para penonton ini karakter cowo apa cewe gitulah kira kira...
Anonim mengatakan…
Sejak awal saya sudah tahu kalau Kurapika itu laki-laki tulen, begitu juga dengan Kurama. Meski penampilan mereka cenderung cute, tapi secara sikap menunjukkan bahwa kedua tokoh itu laki-laki. Dan yang semakin menguatkan saya kalau Kurapika itu laki-laki adalah karena saat pertama kali menonton animenya pada tahun 1999 (waktu itu umur saya sekitar 12 tahun), saya langsung jatuh cinta sama tokoh Kurapika, jadi saya yakin kalau dia laki-laki, wkwkwkwk #maksa
Unknown mengatakan…
Bang Abang! Kurapika ini cinta pertamaku waktu baru kelas 4SD. Asli gangteng bgt menrutku dulu. Udah percaya juga kalau Kurapika ini cowo makanya kagak ada yg namanya patah hati hahaha

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Bunga Mawarku..

Opor Ayam a la Bang Jamik